Polisi NTB Nyanyi Sakitnya Tuh Disini

Minggu, 26 Oktober 2014

Presiden Joko Widodo Umumkan Kabinet

Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan susunan kabinetnya di halaman Istana Negara, pada Minggu sore (26/10).

Kabinet yang terdiri dari 34 menteri itu dinamai sebagai ‘KABINET KERJA’.

“Ini adalah orang-orang yang terpilih, bersih, dan telah sudah dikonsultasikan kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan),” kata Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya, presiden memanggil satu-persatu menterinya untuk diperkenalkan kepada publik.
Dari 34 menteri, yang membedakan dengan kabinet pemerintahan sebelumnya, terdapat empat menteri koordinator, yakni Menteri Koordinator, Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edi Purdjianto, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo, serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Lalu, ada pula figur yang memimpin kementerian hasil peleburan dua bidang, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyono serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Berikut nama-nama menteri dan kementeriannya :

Menteri Sekretaris Negara Pratikno
Menteri Perencanaan Pembangunan, Andrianof Chaniago
Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Susilo
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
Menteri Pariwisata, Arif Yahya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said
Menteri Koordinator, Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edi Purdjianto
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo
Menteri Kooperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Puspayoga
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona Laoly
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Yudi Chrisnandi
Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno
Menteri Perindustrian, Saleh Husin
Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Menteri Ketenagakerjaan, Ahmad Dakiri
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Mulyono
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya
Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek
Menteri Sosial, Khofifah, Indar Parawansa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yoahan Yambise
Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Djafar

Selasa, 14 Oktober 2014

Investigasi Batam: TNI jadi beking, Brimob menembak membela diri

Merdeka.com - Tim investigasi gabungan kasus bentrok TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) telah menyelesaikan tugas pada Jumat pekan lalu. Hasil investigasi menyebutkan adanya anggota TNI yang menjadi tenaga pengamanan.

Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan kejadian tersebut bermula dari penggerebekan yang dilakukan oleh Polda Kepri dibantu Brimob. Penggerebekan dijalankan di lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak ilegal yang terletak di depan Perumahan Umum Cipta Asri, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam.

"Dari hasl investigasi diketahui memang ada anggota TNI khususnya dari Batalyon 134 yang bertugas sebagai pengamanan," ujar Fuad dalam konferensi pers hasil investigasi bentrok TNI-Polri di Batam di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (14/10).

Fuad mengatakan anggota tersebut tidak mengetahui jika lokasi yang menjadi wilayah tugas mereka adalah tempat ilegal. "Mereka hanya diminta menjaga," ungkap dia.

Selanjutnya, terang Fuad, terjadi kekisruhan saat penggerebekan dilakukan. Menurut dia, situasi tidak dapat dikendalikan sehingga memaksa petugas Brimob melakukan penembakan untuk penyelamatan diri.

"Dari kondisi begitu kisruh, aparat Polri mencoba keluar tetapi sulit. Aparat Polri melakukan penembakan, tetapi tidak ditujukan untuk mengenai atau tembakan recoset," ungkapnya.
Insiden itu terjadi 21 September 2014 di kawasan Tembesi, Batu Aji, Batam. Penggerebekan penimbunan BBM yang dilakukan aparat kepolisian berjung ricuh. Empat anggota TNI tertembak dalam kasus ini.
Baca juga disini
peluang usahapeluang usaha