PELAIHARI - Pelaku pembobolan brankas di Tanah Laut (Tala) memiliki kesamaan dengan lokasi kejadian di wilayah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Tala AKP Arief Prastya SIK, kepada koran ini, kemarin (10/4).
Adapun kemiripan itu, seperti kerusakan yang terjadi pada brankas, dan cara melemahkan satpam dengan mengikat. Dan aksi pelaku ini sudah dilakukan dua kali di Lombok dan satu kali di Bali.
"Saat melakukan aksi, pelaku sering makan di lokasi TKP, hal ini serupa dengan kejadian di Bali dan lombok," tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Polda Bali dan Polda Lombok untuk segera menangkap pelaku. Dan identitas sudah diketahui, termasuk salah satu keberadaan pelaku yang ada di Klungkung Bali.
Perlu diketahui, sepekan yang lalu jajaran Polres Tanah Laut (Tala) bersama Resmob Polda Kalsel berhasil mengungkap pelaku pembobolan sejumlah brankas milik perusahaan yang ada di Tala. Pelaku yang berhasil dibekuk ini merupakan jaringan khusus pembobol brankas antar pulau.
Adapun pemilik brankas yang dibobol pelaku ini diantaranya, milik PTPN XIII Pelaihari yang berhasil digasak oleh pelaku pada 23 September 2013 dengan kerugian Rp154 juta, kemudian brankas milik PT KJW Kintap yang dibobol oleh pelaku pada 9 Februari 2014 dengan kerugian Rp141 juta dan yang terakhir pembobolan brankas milik PT Bridgestone Desa Imban Kecamatan Bati-Bati pada 23 Maret lalu dengan kerugian sebesar Rp432 juta. Jika ditotalkan berjumlah sebesar Rp700 juta.
Dari kejadian itu, pelaku yang berhasil diamankan diantaranya Yamani, Samlan, M Razak, Jadi, Adeng, dan Nur Aini yang merupakan istri dari Samlan.
Untuk pelaku Adeng dan Jadi yang berasal dari Kota Lombok Provinsi NTB diamankan dari Polres Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ditangkap di-backup oleh Jatanras Polda Kalsel. Dan hingga kini pelaku lain yang berasal dari Lombok itu diantaranya A, ED, NS, dan UK dalam pengejaran Polres Tala. (Radar Banjarmasin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar